Restara- Pondok pesantren Asshiddqiyah bekerja sama
dengan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) DKI Jakarta
dan segenap Alumni Asshiddiqiyah yang tegabung dalam IKLAS mengadakan pelatihan
pengelolaan sampah di Gedung Pendopo Lt. 2 Ponpes Asshiddiqiyah Jakarta Barat.
Selasa, 15 November 2016.
KH. Ahmad Mahrus Iskandar, B.Sc selaku Pengasuh
Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Pusat menyampaikan apresiasinya terhadap semua
pihak yang telah mendorong warga Pondok Pesantren untuk lebih ramah lingkungan
sehingga dapat menghapus kesan dari masyarakat bahwa pondok pesantren itu adalah tempat yang kumuh.
Dalam acara tersebut, para santri
diajarkan bagaimana cara mengolah barang-barang bekas menjadi barang yang
mempunyai nilai seni. Seperti cara membuat Craft, Ecobricks, Lukisan Bakar, Lukisan
Linting dan sebagainya.
Pelatih Seni Crat dari LPBI NU, M. Lukman
Suhendra mengatakan " Jika sampah dijual kiloan maka harganya sangat
murah" ucap manager Divisi Craft
LPBI NU tersebut.
"Namun jika diolah menjadi seni atau
kerajinan lainnya, maka harganya jauh lebih mahal". sambungnya.
Bahkan Bendahara LPBI NU, Fitria Aryani,
dalam sambutannya menantang para santri untuk membuat ecobricks berupa panggung
seni dari botol bekas yang rencananya akan ditampilkan dalam acara Creativity
Day Ponpes Asshiddiqiyah pada 22
Desember 2016 mendatang. Dan LPBI NU berjanji
akan mendatangkan penemu Ecobricks, Russell Maier.
“Russell
Maier adalah pria asal Kanada yang tinggal di Filipina dan beristri orang
Yogyakarta. Dalam worshop ToT, dia akan memberikan pelatihan khusus kepada
peserta dari berbagai daerah untuk kemudian mereka akan menularkannya ke
masyarakat,” terang Fitria. (R)
No comments