Restara-Masih ingat puisi terakhir yang dibuat rangga untuk cinta dalam
film AADC ? ketika Rangga memutuskan untuk pergi ke New York, tanpa sempat
berpamitan dengan cinta. Rangga memilih untuk tinggal di Amerika karena di Indonesia
ia hanya mendapat perlakuan tidak adil dari Cinta dan teman-temannya.
Cinta yang sempat kaget mendengar kabar tersebut dari pak Diman,
tukang kebun yang menjadi tempat curhat Rangga. Tanpa pikir panjang dan tergesa-gesa, Cinta dan
teman-temannya mengejar Rangga ke bandara.
Rangga yang saat itu telah memasuki kabin sama sekali tak
terlintas dipikiran Rangga bahwa ia akan bertemu Cinta di bandara, pasalnya,
beberapa kali Rangga menghubungi Cinta melalui telpon seluler namun tak ada
jawaban.
Namun kesempurnaan sekenario mempertemukan mereka beberapa
langkah sebelum Rangga naik pesawat.
Nggak banyak yang mereka obrolin, tapi yang terpenting
adalah munculnya pernyataan sayang dari Cinta dan janji dari Rangga bahwa ia
akan kembali dalam satu purnama. hal itu yang membuat cinta lebih lega menerima
kepergian Rangga.
Buka halaman terakhir, kalimat itu yang terakhir diucapakan rangga seraya memberikan
buku diarynya. Lalu perlahan ia pergi meninggalkan Cinta.
Ini puisi di halaman terakhir yag dimaksud rangga.
Ada Apa Dengan Cinta?
perempuan datang atas nama cinta
bunda pergi karna cinta
digenangi air racun jingga adalah wajahmu
seperti bulan lelap tidur di hatimu
yang berdinding kelam dan kedinginan
bunda pergi karna cinta
digenangi air racun jingga adalah wajahmu
seperti bulan lelap tidur di hatimu
yang berdinding kelam dan kedinginan
ada apa dengannya
meninggalkan hati untuk dicaci
lalu sekali ini aku melihat karya surga
dari mata seorang hawa
meninggalkan hati untuk dicaci
lalu sekali ini aku melihat karya surga
dari mata seorang hawa
ada apa dengan cinta
tapi aku pasti akan kembali
dalam satu purnama
untuk mempertanyakan kembali cintanya.
bukan untuknya, bukan untuk siapa
tapi untukku
karena aku ingin kamu, itu saja.
tapi aku pasti akan kembali
dalam satu purnama
untuk mempertanyakan kembali cintanya.
bukan untuknya, bukan untuk siapa
tapi untukku
karena aku ingin kamu, itu saja.
No comments