Di tengah hiruk-pikuk ibu kota, saya masih terduduksantai sambil
melirik layar kaca. Terlihat beberapa selebriti diberitakan tengah mewakafkan
sejumlah mushaf Al Qur’an. Hal biasa dalam infotaiment. Mushaf-mushaf tersebut
dikirim ke daerah dengan muslim minoritas dan beberapa masjid di pojok ibu
kota. Secara zhohir ini memang hal yang sederhana.
Bagaimana jika yang
dibagikan adalah zakat mal para artis? Tentu nilainya jauh lebih besar
dibanding nilai mushaf secara materiil. Mushaf yang harganya hanya puluhan ribu
perbuah dapat menjadi kebaikan yang luar biasa jika dilakukan dengan tulus dan
ikhlas.
Para selebriti ditengah kesibukannya di dunia entertaiment saja
masih sempat meluangkan waktu untuk berbagi pada sesama. Lalu kemana para
pejabat negeri yang katanya mengayomi dengan hati? Mereka yang berada pada
level kabupaten dan provinsi biasanya hanya tampil di publik ketika menjelang
masa kampanye. Untuk level yang lebih tinggi bisa jadi lebih dari itu.
Hal ini mengingatkan saya pada sebuah kalimat. Ilmu yang sedikit
namun bermanfaat itu lebih barakah daripada ilmu yang banyak namun tidak dapat
dilaksanakan dengan baik. Begitu kira-kira penyampaian Gus di pondok saya dulu.
Hal diatas mungkin bisa menjadi sebuah renungan kecil tentang apa yang baik dan
utama dalam sebuah pengamalan suatu ilmu. Semoga bermanfaat.
Oleh : Layla Fauziyah
No comments